Sabtu, 10 September 2022

SPEEDY SCANDAL ( Movie )

Sutradara: Kang Hyeong Cheol
Cast: Cha Tae Hyeon as Nam Hyeon Soo Park Bo Yeong as Hwang Jeong Nam/Hwang Jane Hwang SeoK Hyeon as Hwang Gi Dong Lim Ji Gyoo as Jeong nam’s first love (Park Sang Yoon) Hwang Woo Seul Hye as Kindergarten Teacher
( sumpah Ga Akan Boring)
Sinopsis:
Nam Hyun Soo dulu adalah seorang idola remaja dan dipuja layaknya dewa. Meskipun sekarang ia sudah berumur 30an, ia tetap merupakan selebritis yang dicari dan menjadi host sebuah radio show. Suatu hari, seorang ibu tunggal yang masih sangat muda menelpon ke acara radio Hyun Soo. Ia menceritakan keinginannya untuk bertemu ayah kandung yang belum pernah ia temui dan cerita itu membuat rating radio naik. Tak lama setelah telpon itu, ibu muda yang ternyata bernama Hwang Jeong Nam datang kerumah Hyun Soo dengan membawa seorang anak kecil berumur 7 tahun yang diklaim sebagai cucu Hyun Soo… Haaa???
Gimana akhir cerita ini…apakah Jeong Nam memang benar-benar anak kandung Hyun Soo? apakah Hyun Soo akan menerima Jeong Nam dan cucunya tinggal dirumahnya? Hehehe….semuanya bakal terjawab kalau kalian menonton film komedi keluarga yang menjadi box office di Korea ini… Dijamin gak nyesel dech…karena nie film kocak abis dan Suk Hyun yang super cute membuat betah nonton film ini berkali-kali ^O^

Bocoran Prototype Stadion Baru Indonesia

ini rencana stadion yang akan dibangun...
GOR 17 Desember..
nama GOR 17 desember sendiri diambil dari hari ulang tahun provinsi NTB
denger2 nama stadion banyak mendapatkan protes dikarenakan nama yang kurang menarik

kapasitas tempat duduk 45.000 kursi..dengan 4 kelas yaitu
1. Kelas 1
2. Kelas 2
3. VIP
4. VVIP

standart internasional yang didukung adanya media center yang sangat lengkap
Lokasi : Mataram, Nusa Tenggara Barat
prototypenya











Selasa, 02 Agustus 2011

Perbedaan Programmer Otodidak dan Lulusan Informatika


Pernahkah anda punya rekan yang bisa pemrograman komputer tapi tidak berlatar belakang informatika/sejenisnya? Saya punya. Mulai dari programmer yang copy paste source code sampai dengan yang mampu bikin class sendiri juga ada. Disisi lain saya juga memiliki teman dengan latar belakang informatika namun kemampuan codingnya sama seperti rekan saya yang otodidak, bahkan ada yang mengaku lulusan informatika namun tidak mampu melakukan coding program.

Saya punya teman, pintar, logic programmingnya oke, menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman selain itu proses codingnya juga cepat. Kalo disuruh misalnya “Gue butuh program bla.. bla.. bla.., elo bisa buat?” dia langsung jawab “Bisa!”. Tapi, giliran disuruh bikin ER Diagram ataupun DFD dia bingung harus mulai darimana.

Lalu timbul pertanyaan saya, kenapa masih ada lulusan informatika bisa dikalahkan oleh orang-orang otodidak dalam pemrograman? sebegitu mudahkah menjadi seorang programmer? apakah hanya dengan mengetahui logika pemrograman dan syntax-nya maka sudah menjadi seorang programmer? Lalu apa yang membedakan programmer lulusan teknik informatika dan yang otodidak?

Berdasarkan pengalaman saya bertemu dengan programmer otodidak, hampir sebagian besar mengerti pemrograman namun tidak diawali dengan belajar teori-teori dasar pemrograman. Biasanya hal itu akan dipelajari sambil berjalan seiring dengan mencoba beberapa baris kode. Sedangkan dalam dunia pendidikan, AFAIK, sebelum coding diharuskan mengerti terlebih dahulu teori-teori dasar seperti misalnya DFD, ER Diagram, bit, Byte dan lain sebagainya, baru nanti akan melangkah ke pemrogramannya.

Jika anda programmer terlepas apapun latar belakangnya tentu pernah mengalami hal-hal seperti dibawah ini :
  • Penggunaan beberapa fungsi-fungsi sejenis yang terkadang membingungkan dalam penggunaannya. Seperti misalnya kapan harus menggunakan str_replace dan kapan menggunakan ereg_replace atau kenapa harus strstr daripada preg_match() dalam PHP?
  • Jika berhubungan dengan field-field database pernahkah penentuan type field berdasarkan alasan yang jelas? Seperti misalnya kenapa harus bigint daripada int atau langsung comot yang paling besar? *mysql style*
  • Kenapa harus ADO daripada DAO untuk melakukan koneksi ke database *Lha, masih pake VB 6.0

Jujur, untuk hal-hal seperti itu kadang saya harus buka buku lagi, ya maklumlah namanya juga programmer pemula dan otodidak pula.

Berkaca dari contoh kasus diatas, lalu apa yang seharusnya membedakan antara programmer otodidak dan programmer berlatar belakang informatika?

Menurut saya yang memiliki latar belakang informatika harus bisa mengungguli yang otodidak dengan menguasai teori-teori dasar ini. Kemampuan seperti menyusun ER Diagram, DFD, bit, Byte, alokasi memori dan hal-hal lainnya harus bisa dikuasai oleh yang berlatar belakang informatika. Bahkan akan lebih bagus jika programmer berlatar belakang informatika mampu menguasai itu semua namun dapat menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang lain. Bukan tidak mungkin programmer otodidak akan mempelajari hal seperti itu mengingat resources pemrograman sangat banyak beredar di internet. Ini tantangan yang akan dialami oleh lulusan informatika khususnya para programmer.

Siapa Berani "Meminjam Cermin" Mahmoud Ahmadinejad?


Benarkah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di dunia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah presiden di dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran!

Kalau dijawab tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak pejabat negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah" dalam pengertian kasat mata.

"Ketika bercermin, saya melihat orang di dalam cermin itu dan mengatakan kepadanya: Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran," kata Ahmadinejad ketika diwawancarai TV Fox (AS).

Gambaran tentang Ahmadinejad, memang membuat orang ternganga dan terheran-heran. Lebih dari ternganga, mungkin banyak pejabat kita yang "terpelongo". Apakah masih ada "manusia" seperti dia? Seorang presiden di suatu negara pastilah akan merasa "gerah" setrelah mengetahui kehidupan presiden Iran yang namanya mendunia ini. Apalagi jika presiden itu diminta pendapatnya untuk mau mengikuti gaya hidup Ahmadinejad.

Yang membuat orang terpelongo adalah saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan, ia menyumbangkan seluruh karpet istana Iran yang sangat tinggi nilainya kepada masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

Di istana, ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan memintan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan dua kursi kayu yang sederhana tetapi terlihat impresif.

Pertama kali menjabat presiden Iran yang langsung dilakukannya adalah mengumumkan kekayaannya tadi, yang sama sekali tak sebanding dengan lazimnya kekayaan seorang pejabat di negara-negara lain umumnya. Jangankan dibandingkan dengan presiden, dengan anggota legislatif di Indonesia pun ia "tak layak diperbandingkan". Padahal, kalau dilihat dari sisi reputasi, ia adalah salah satu pemimpin dunia yang amat berpengaruh dalam percaturan dunia saat ini.

Sebagai presiden, ia masih tinggal di rumahnya. Di banyak kesempatan ia menyempatkan diri bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Rekening banknya pun bersaldo minimum, dan satu-satunnya uang masuk baginya adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$250.

Lalu, apakah yang sebenarnya ingin dikejar Ahmadinejad dengan menampilkan diri menjadi presiden sebuah Negara yang sangat penting secara strategis, ekonomis, politik dan pertahanan di kawasan Arab dan bahkan dunia itu?

Presiden ini malah tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari yang selalu berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Hal lain lagi yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan. Ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia juga menghentikan kebiasaan upacara karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yang tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan.

Saat ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya, mereka akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan mereka untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat mereka akan berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

Apakah Ahmadinejad ingin menyindir banyak pejabat di seluruh dunia dengan berperilaku seperti itu atau ingin merendahkan posisi presiden?

Presiden Iran ini memang membuat orang terpelongo dan foto-foto kesederhanaan dirinya menyebar ke banyak negara termasuk Amerika Serikat yang amat memusuhi program-program pertahanan Iran di bawah kepemimpinannya.

Yang paling dipujakan orang terhadapnya adalah prilakunya di dalam mesjid. Dalam hal bermakmum dalam sholat, Anda akan sering melihat bahwa seorang presiden tidak duduk di baris paling muka. Pada kesempatan apa pun, ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat di mana pun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa. Tidak heran, ada sebuah foto Ahmadinejad sedang duduk melaksanakan sholat di pinggir sebuah jalan hanya beralasakan kain!

Ketika dia mengadakan hajatan besar yaitu menikahkan puteranya, pernikahan putra presiden itu tak menghabiskan milyaran rupiah seperti ketika putra seorang menteri di Indonesia menikah. Pernikahan itu, penikahan seorang putra presiden negara sestrategis seperti Iran, hanya layaknya pernikahan anak seorang kaum buruh.

Kamis, 09 Juni 2011

Kisah di Balik "Delay"


Pertumbuhan penumpang angkutan udara di Indonesia pada 2010 mencapai 22,39 persen. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dunia sebesar 8,20 persen. Jelaslah negara ini masih berada dalam fase euforia terbang.

Kita belum tahu kapan euforia itu berhenti. Belum tahu di angka persentase berapakah pertumbuhan yang pas untuk 230 juta penduduk. Angkanya masih terus bergerak. Pesawat terus ditambah untuk menerbangkan lebih banyak penduduk.

Namun, di tengah upaya ”mengudarakan” lebih banyak orang, ada pengalaman tak nyaman seperti penundaan penerbangan (delay). Manajemen Lion Air—yang hari-hari ini kerap delay¯pun membuka wawasan kita bahwasanya delay adalah harga mahal pertumbuhan udara yang fantastis itu.

”Kalau mau aman, dapat saja di tiap rute disiapkan pesawat cadangan. Tapi cost-nya, biaya produksinya, terlalu tinggi sehingga pembebanannya ke tarif. Dengan tarif tinggi, tak semua orang mampu terbang. Tak ada itu, Jakarta-Surabaya cuma Rp 350.000,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.

Keterlambatan Lion pun sebenarnya diawali migrasi sistem untuk pelayanan yang lebih baik saat jumlah pilot makin banyak. Kekacauan serupa juga pernah dialami Garuda Indonesia pada November 2010 akibat migrasi sistem.

Lion, dengan 80 pesawat, kini memang merajai kepulauan ini dengan penguasaan 48 persen pasar. Kuncinya, pengoptimalan utilisasi pesawat dengan pengaturan terbang ke sejumlah kota. Namun, delay 10 menit di rute pertama, memicu delay 20 menit di rute kedua. Saling berentet.

Akan tetapi, dalam banyak kasus lain, delay bukan monopoli kesalahan pilot—atau manajemen. Ada banyak faktor penyebab delay. Mulai dari alasan klasik, seperti cuaca buruk hingga kerusakan pesawat tanpa dukungan pesawat cadangan.

Di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, kini delay mulai dipicu keterlambatan awak pesawat. Akar masalahnya, lalu lintas kota yang sulit diprediksi, diperparah tak adanya transportasi massal yang ”bebas hambatan” menuju bandara.

Yang tak dipahami penumpang, terkadang delay akibat keterbatasan bandara. Landasan pacu, runway, yang hanya satu kerap menghambat pergerakan pesawat. Minimnya fasilitas terminal juga memperlambat penumpang naik-turun.

Malang bagi maskapai penerbangan, penumpang tak mau mengerti. Kompensasi makanan dituntut ada. Meski berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008, kompensasi disediakan maskapai penerbangan hanya karena maskapai bersalah. Delay karena cuaca buruk mestinya tak membuahkan kompensasi.

Akibatnya, maskapai yang ketiban pulung. Sial. Lima pesawat saja delay, maskapai harus mencari 1.000 paket makanan. Bukan hal mudah. Belum lagi, harus mencari 1.000 kamar hotel. Mungkin penumpang menuding maskapai mencari 1.000 alasan ketika delay. Tapi, delay bukan urusan sederhana.


Jumat, 27 Mei 2011

Zuckerberg di G8: Jangan Atur Internet


Pendiri Facebook Mark Zuckerberg hadir dalam pertemuan G8. Ia mengatakan kepada para pemimpin dunia di Konferensi G8, kebijakan internasional untuk mengatur internet tidak akan berhasil.

KTT G8 berlangsung selama dua hari akhir minggu ini di kota Deauville, Prancis. Selain membahas masalah perekonomian dan krisis Timur Tengah, para kepala negara maju yang tergabung dalam kelompok ini juga membahas isu global lainnya, termasuk juga tentang fungsi dan disfungsi internet.

Para pemimpin G8 menyambut baik peran internet dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dunia. Namun mereka juga mengingatkan risiko ancaman terhadap privasi dan hak kekayaan intelektual.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dengan mengenakan pakaian yang tidak biasa, jas dan dasi, dalam pertemuan itu menentang keras rencana para pemimpin politik dunia yang berencana membuat kebijakan internasional untuk mengatur dinamika yang terjadi di dunia maya.

"Internet seharusnya berjalan tanpa campur tangan pemerintah,” ungkapnya.

Hal ini terutama diungkapkannya menyusul rencana Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang berpidato di hari pertama konferensi. Sarkozy mengungkapkan ide untuk membuat regulasi internet secara internasional. Ini dilakukannya sebagai bagian dari agenda politiknya di masa depan. Ia menitikberatkan ide kebijakan itu pada aturan mengenai monopoli, hak asasi, dan perlindungan hak atas kekayaan intelektual.

Menurut Sarkozy, internet adalah suatu bentuk globalisasi yang berperan dalam menciptakan banyak lapangan kerja. Tapi di balik itu ia juga mengingatkan, semakin besar perkembangan dunia internet, semakin besar pula tanggung jawab sosialnya.

"Teknologi memang bersifat netral, tapi penggunaannya tidak," ungkapnya.

Ia juga menitikberatkan risiko negatif internet di kalangan anak-anak.

"Jangan sampai revolusi teknologi mengabaikan hak asasi manusia dan hal-hal yang berhubungan dengan privasi," tambahnya.

Zuckerberg mengatakan bahwa internet harus terus berkembang. Melindungi kekayaan intelektual memang perlu, tapi seharusnya tidak menghalangi perkembangan dunia internet. Cara seperti itu hanya akan mengganggu sistem yang sudah bekerja sejak lama.

"Saya akan dengan senang hati membantu mendukung kebijakan itu, internet adalah kekuatan untuk menyuarakan masyarakat," ungkap Zuckerberg.

Tapi ia lebih mengungkapkan keberatannya atas ide itu.

“Pemerintah tidak bisa mensensor atau mengontrol sesuatu yang disukai masyarakatnya dari internet,” katanya.

Selain Zuckerberg, tamu G8 yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Direktur Eksekutif Google, Eric Schmidt, Direktur Eksekutif News International Rupert Murdoch, dan pendiri Amazon Jeff Bezos.

Direktur Eksekutif Google Eric Schmidt, juga menyatakan hal senada. Menurutnya, pemerintah tidak perlu mensensor apa-apa yang terjadi di internet.

"Teknologi berkembang lebih cepat ketimbang pemerintah. Jadi sebaiknya pemerintah jangan membuat peraturan, jika mereka tidak tahu konsekuensinya.”

Menurutnya ada hal-hal teknis yang dapat dilakukan untuk mendukung ide kebijakan itu. Ia menerima tantangan Sarkozy sebagai ajakan untuk bekerja sama menangani hal tersebut.

Schmidt lebih menitikberatkan ide regulasi itu pada harga bandwith. Menurutnya, pemerintah seharusnya memasang tarif terlalu tinggi untuk bandwith. Mereka seharusnya mengatur perusahaan telekomunikasi di negaranya untuk menekan harga bandwith. Schmidt mengatakan bahwa harga bandwith yang terlalu tinggi akan berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan itu didukung juga oleh David Cameron, Perdana Menteri Inggris, yang menyatakan bahwa ia menolak rencara regulasi internasional untuk mengatur perkembangan dunia internet yang diusulkan Nicolas Sarkozy di pertemuan G8.

“Perlu ada mekanisme khusus sebelum menentukan kebijakan internasional. Kami tidak akan menerapkan kebijakan apa-apa seputar internet dalam waktu dekat ini,"